Hai ketemu lagi dengan jalanterang.com. Kali ini aku mau cerita sedikit tentang kebiasaanku baca novel ringan.
Aku bisa termasuk orang yang naif. Seringkali terjebak mengkategorikan dalam hitam dan putih. Maka ketika masuk ke ranah politik, wah itu hitam banget. Rasanya masuk politik itu akan masuk ke area yang banyak bahayanya.
Dan intrik-intrik politik itu banyak aku pelajari dari novel-novel. Banyak yang menyebut web novel. Tapi apapun namanya membaca novel terutama bergenre petualangan dan kekuasaan memberiku wawasan baru tentang politik dan intrik.
Beberapa Novel Ringan yang Kubaca
Ada novel yang sudah selesai kubaca, ada juga yang belum selesai. Kalau kamu suka baca novel ringan, beberapa nya mungkin menarik buatmu.
Novel yang sudah selesai kubaca antaranya
1. A Record of a Mortal’s Journey to Immortality. Berkisah tentang Han Li yang sebenarnya orang biasa-biasa saja, bukan orang yang berbakat, bukan keturunan orang kaya atau terpandang. Tapi kemudian karena menemukan artifak yang bisa mempercepat proses penuaan tanaman herbal, ia menjadi orang sakti.
2. I Shall Seal The Heaven. Novel ini berkisah tentang Meng Hao, seorang yang tumbuh tanpa tahu siapa orang tuanya. Ia cerdas dan berbakat dan dalam perjalanan hidupnya, sedikit demi sedikit ia mempelajari kondisi orang tuanya.
3. Reincarnation of The Strongest Sword God. Cerita tentang Shi Feng yang kembali ke masa lalu dan memperbaiki kondisinya yang selama ini medioker.
Sebenarnya masih banyak lagi, tapi paling tidak itu beberapa yang kuingat.
Sementara untuk novel yang masih kubaca antaranya
1. Nine Star Hegemon Body Art, cerita tentang Long Chen yang tanpa sadar menjadi penerus ilmu kanuragan terkuat. Tapi kondisi tubuhnya justru tidak memungkinkan dia untuk menguasai ilmu tersebut.
2. Overgeared, cerita tentang Shin Youngwoo, yang sebenarnya pecundang, tapi ia berproses menjadi lebih baik dengan masuk dalam virtual game “Satisfy”.
3. Star Odyssey, cerita tentang Lu Yin, yang hilang ingatan dan jadi incaran target pembunuhan. Dalam proses menguak siapa dirinya, ia mendapat banyak hal-hal yang aneh dan misterius dan memperkuat dirinya.
Contoh Intrik Politik dalam Novel Ringan
Ini adalah salah satu contoh intrik politik yang ada dalam novel. Lu Yin menguasai sebuah wilayah yang kemudian wilayah ini harus diberikan ke penguasa lain. Gambarannya seperti seorang gubernur yang tanpa sepengetahuannya, beberapa kabupaten dalam kekuasaannya harus diberikan ke negara lain oleh Presiden.
Maka sebelum kabupaten yang diberikan kepada negara lain selesai prosesnya, ia bersiasat.
Wilayah di perbatasan kabupaten yang akan diberikan berbatasan dengan penguasa lain selalu dalam kondisi perang. Penguasa ini sudah berperang untuk menyerang wilayah Lu Yin.
Tiba-tiba saja Lu Yin menarik pasukannya dari perbatasan tersebut. Serta merta negara yang mendapatkan wilayah gratis dari Presiden mencak-mencak. Mereka dipaksa Lu Yin untuk berperang melawan penguasa lain.
Dalam novel-novel tersebut banyak pelajaran tentang ilmu politik atau bersiasat. Bagaimana cara menguasai parlemen, bagaimana membungkam media, bagaimana mengalihkan opini khalayak, dan masih banyak lagi. Semua itu kujumpai dalam novel. Lalu sesaat aku tersadar betapa gemilangnya kekhalifahan, terutama di masa Khulafaur Rasyidin.
Aku teringat peryataan kisra Persia yang menjumpai Umar tidur di masjid, “Alangkah adilnya orang ini, hingga ia bisa tidur di masjid tanpa pengawal.”
Aku bingung dengan pernyataan ini. Karena dari semua sejarah Umar yang aku tahu, Umar tidak kaya, walaupun dia bisa kaya. Lalu bagaimana mungkin orang yang tidak kaya bisa tidur dengan nyaman. Dulu aku mengira bahwa hanya orang yang kaya yang bisa tidur dengan nyaman. Karena ia punya kasur yang empuk, rumah yang adem dan kebutuhannya terpenuhi. Apakah Umar punya itu semua? Jawabannya tidak.
Yang Membedakan Kekuasaan Islam dengan Selainnya
Lalu mengapa seorang Kisra Persia merasa iri? Setelah membaca novel yang bernuansa kerajaan dan kekuasaan, barulah aku sadar. Bagi mereka yang tidak meyakini adanya akhirat, maka dunia ini adalah segala-galanya. Oleh karenanya semua kenikmatan itu hanya ada di dunia. Semua kenikmatan dalam pandangan mereka harus dimiliki.
Apa keinginan raja? Berkuasa selamanya dan lebih digdaya. Apa keinginan anak raja? Menggantikan ayahnya? Apa keinginan perdana menteri? Menjadi penguasa? Apa keinginan istri raja? Menjadi ibu dari seorang raja. Maka kamu bisa tebak apa yang terjadi.
Intrik politik untuk menjatuhkan orang lain. Tidak jarang putra mahkota menghabisi ayahnya sendiri. Tidak jarang perdana menteri berkomplot dengan permaisuri untuk menggulingkan raja. Semua ini wajar bagi mereka.
Dan karenanya, tidur tanpa penjaga adalah sesuatu yang mewah. Biasanya mereka harus senantiasa berjaga-jaga dari tikaman di balik selimut. Yang didapat adalah capek dan lelah. Apa nikmatnya hidup seperti itu?
Bagi orang yang beriman, kekuasaan adalah kepercayaan dan tugas. Nanti kepercayaan dan tugas itu akan diminta tanggung jawab. Kalau dilaksanakan dengan baik, akan ada balasan. Kalau dilaksanakan amburadul, akan ada hukuman. Dan ini semua karena iman.
Baca juga: Membaca Al-Quran tapi Tidak Membaca
Bukan hanya kisra Persia. Banyak penguasa lain di luar Islam juga heran dengan khalifah. Dalam benak dan ingatan mereka selama hidup, kekuasaan itu tegak dengan kekuatan. Dan kekuatan itu identik dengan menumpahkan darah. Orang harus dipimpin dengan paksaan. Dan akan banyak orang yang memusuhimu karena itu.
Mana mungkin penguasa yang kuat berdiri di atas dasar iman. Ini semua tidak masuk akal menurut mereka. Dan setelah membaca novel, aku pun paham kenapa mereka berpikir begitu. Aku pun, kalau besar di lingkungan di luar Islam akan berpandangan sama.
Wallahu a’lam.