Apakah Wanita Perlu Sekolah Tinggi Kalau Jadi Ibu Rumah Tangga?

Ya, apakah wanita perlu sekolah tinggi bila hanya dengan lulus SD pun bisa menjadi ibu rumah tangga? Tapi sadarkah kita bahwa ibu rumah tangga yang mendapatkan pendidikan tinggi berbeda dengan yang sekedar lulus SD.

Pengetahuan yang Dicari

Sebenarnya jawaban penting dari pertanyaan di atas bukan gelarnya, tapi pada pengetahuannya. Lulus SD atau perguruan tinggi tidak jadi perkara bagi ibu rumah tangga, asalkan pengetahuan yang didapatkan sama baiknya.

Pengetahuan itu merubah cara orang berpikir dan selanjutnya akan merubah cara orang bertindak dan lambat laun mengubah kebiasaannya. Orang yang memiliki pengetahuan atau dalam bahasa agama dikenal ‘alim ini yang akan selalu berusaha lebih baik.

Seorang ibu rumah tangga yang ‘alim tidak akan cukup mendidik anak dan menjaga keluarganya hanya dengan bermodalkan pengetahuan orang tuanya. Ia akan berusaha mencari ilmu terbaik dalam mendidik anak.

Seorang ibu rumah tangga yang ‘alim tidak akan terhalangi oleh keterbatasan dana, ia akan mencari cara agar kebutuhan rumah tangga terpenuhi tanpa meninggalkan kewajibannya menjaga dan mendidik keluarganya.

Baca juga: Kisah Sejarah Hudaibiyah, Kemenangan Itu Adalah Hudaibiyah

Peran Ibu Rumah Tangga ‘Alim

Seorang ibu rumah tangga yang ‘alim tidak akan membatasi perannya hanya di dapur, sumur dan kasur. Ia bahkan mencoba memperbaiki lingkungannya demi pergaulan yang baik bagi anak-anaknya.

Tidak kalah penting, seorang ibu rumah tangga yang ‘alim tidak akan berprinsip “surgo nunut neroko katut”(kebaikan dan kejelekannya tergantung pada suami). Sebaliknya ia berusaha agar semua keluarganya selalu berada dalam kebaikan demi kembali bertemu lagi di surga Allah.

Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)”(HR. Ibnu Majah). Hadits ini berbicara tentang menuntut atau mencari ilmu, bukan bersekolah atau mendapatkan ijazah.

Dan Rasulullah sadar betul bahwa orang tua yang beriman akan melahirkan generasi yang beriman. Dan oleh karena itu judul di atas sebaiknya menjadi “Apakah wanita perlu sekolah tinggi bila jadi rumah tangga yang ‘alim saja tak bisa?”

Wallahu a’lam

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *