Azab apa yang diberikan Allah kepada Fir’aun? Dari kisah Al Quran di surat Al A’raaf ayat 130-135 paling tidak ada 6 azab yang diberikan Allah.
Ini adalah kisah umat yang keras kepala yang dipimpin oleh manusia yang paling sombong dan paling keras kepala di dunia.
Ini adalah kisah Fir’aun dan rakyatnya yang berulang kali mendapati perubahan tapi tidak menggugah sedikitpun hati mereka. Mereka menuduh Musa AS mendatangkan kemarau. Kerena itu Allah mendatangkan azab berulangkali kepada Fir’aun dan rakyatnya.
Suatu ketika, Musa AS mendatangi Fir’aun, mendakwahinya dan memintanya untuk melepaskan Bani Israil. Namun Fir’aun menolaknya.
Azab Hujan Topan
Maka Allah pun memberikan adzab berupa hujan topan. Hujan ini tidak mengenal berhenti. Fir’aun dan rakyatnya khawatir, hujan yang terus menerus ini akan mencelakakan mereka.
Maka Fir’aun dan rakyatnya kemudian membuat perjanjian dengan Musa AS. “Wahai Musa, berdoalah kepada Tuhanmu agar Ia melepaskan kami dari bencana hujan ini. Bila hujan ini berhenti, maka kami akan beriman kepadamu dan melepaskan Bani Israil bersamamu.”
Baca juga: Mengapa Allah Memerintahkan Kita untuk Berinfak?
Musa AS berdoa kepada Allah, dan berhentilah hujan. Namun apakah Fir’aun dan rakyatnya menepati apa yang mereka katakan? Tidak. Mereka tidak beriman kepada Tuhan Musa dan tidak melepaskan Bani Israil.
Azab Belalang
Di tahun itu, atas izin Allah, banyak tumbuhan yang berkembang dan subur. Banyak rerumputan dan tanaman serta buah-buahan yang tidak mereka lihat sebelumnya tumbuh di atas tanah mereka.
Lalu Allah mengirimkan belalang. Belalang-belalang ini memakan semua rerumputan yang ada. Dari semula rerumputan hijau kini tak lagi berdaun.
Fir’aun dan rakyatnya melihat kejadian ini kemudian merasa takut dengan tanaman pangan mereka yang mulai berbuah. Bila belalang ini tidak berhenti, maka mereka akan kelaparan sepanjang tahun karena rusaknya tanaman.
Mereka berkata kepada Musa, “Wahai Musa, berdoalah kepada Tuhanmu agar ia menghilangkan wabah belalang ini. Bila wabah belalang ini hilang, kami akan mengimani dakwahmu dan melepaskan Bani Israil bersamamu.”
Musa pun berdoa kepada Allah. Dan Allah menghilangkan wabah belalang ini. Tapi apakah mereka beriman kepada Musa dan Tuhannya? Tetap saja mereka tidak beriman. Mereka juga tidak melepaskan Bani Israil.
Azab Berbentuk Kutu
Hasil panen berupa gandum yang terselamatkan mereka simpan dalam rumah. Mereka merasa aman dengan simpanan gandum mereka. Tapi Allah mengirim Qummal, sebangsa kutu yang seekor kutu mampu memakan biji gandum sehingga sepuluh karung hanya menghasilkan tiga karung.
Kembali, Fir’aun dan rakyatnya meminta kepada Musa. “Wahai Musa berdoalah kepada Tuhanmu agar menghilangkan bencana kutu ini dari kami. Bila bencana kutu ini hilang, kami akan mempercayaimu, dan melepaskan Bani Israil bersamamu.”
Maka Musa as berdoa kepada Allah. Dan Allah mengabulkan doanya. Bencana kutu hilang dari Fir’aun dan rakyatnya. Apakah mereka beriman? Tidak, mereka juga tidak melepaskan Bani Israil.
Azab apa yang diberikan Allah kepada Fir’aun sungguh sangat besar dan berulang-ulang. Tapi ini tidak cukup bagi Fir’aun.
Azab Katak
Suatu ketika saat Musa bersama Fir’aun, Musa mendengar suara katak. Musa berkata, “Musibah apa yang akan terjadi pada dirimu dan rakyatmu diakibatkan katak ini?”
Dengan sombong, Fir’aun menjawab, “Halah, apa yang mampu diperbuat katak ini kepada kami.”
Namun di malam hari, serbuan katak melanda Fir’aun dan rakyatnya. Semua tempat penyimpanan ketika dibuka mengeluarkan katak. Bahkan orang yang duduk dikelilingi katak sehingga ia tidak mampu berbicara karena katak yang melompat ke mulutnya.
Mereka sekali lagi datang meminta bantuan kepada Musa. “Wahai Musa, berdoalah kepada Tuhanmu agar serbuan katak ini berakhir. Saat berakhir, kami akan mempercayaimu dan melepaskan Bani Israil untuk pergi bersamamu.”
Musa as pun berdoa kepada Allah. Allah mengabulkan permintaan Musa. Semua katak pun hilang. Tapi sudah bisa ditebak, mereka tidak beriman dan tidak melepaskan Bani Israil.
Azab Darah Di Mana-Mana
Maka Allah mengirimkan darah yang mengisi sungai-sungai dan semua tempat penampungan air mereka. Setiap mereka hendak minum, air telah berubah menjadi darah.
“Kami kesulitan minum wahai Fir’aun.” Ungkap rakyatnya. Fir’aun menjawab, “Kalian pasti mendapat kiriman sihir dari Musa.”
“Bagaimana dia bisa melakukannya? Semua rakyat mendapati hal yang sama. Masing-masing dari kami mengalami kejadian itu.” Jawab rakyatnya.
Maka datanglah Fir’aun dan rakyatnya kepada Musa. Mereka berkata, “Wahai Musa, berdoalah kepada Tuhanmu agar Ia menyelamatkan kami dari darah ini. Bila musibah ini hilang, kami akan mempercayaimu dan mengirim Bani Israil bersamamu.”
Musa as pun berdoa kepada Allah. Dan Allah mengabulkan doanya. Tapi lagi-lagi, Fir’aun dan rakyatnya ingkar. Mereka tak beriman dan tetap memperbudak Bani Israil.
Dengan berbagai macam musibah dan bukti yang berturut-turut hadir, Fir’aun dan rakyatnya tak juga beriman. Maka Allah menghukum mereka. Mereka ditenggelamkan saat mengejar Musa AS dan Bani Israil.
Inilah jawaban azab apa yang diberikan Allah kepada Fir’aun. Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong dan keingkaran kepadaNya. Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah yang senantiasa bertambah.
Wallahu a’lam.