Perbedaan laki-laki dan perempuan sudah jelas, tapi apakah mempengaruhi siapa di atas siapa dibawah?
Allah swt berfirman, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…..” (QS. An Nisa’: 34)
Sahabatku yang dirahmati Allah, bagi sebagian lelaki, ayat di atas menunjukkan tingginya kedudukan laki-laki dibanding wanita. Sehingga bagi sebagian wanita, ayat itu mereka hindari bahkan mereka benci.
Baca juga: Bukannya Istri Tidak Menghargai Suami, Ia Tidak Tahu Caranya
Lelaki dan Wanita Sederajat?
Bagaimana mungkin sesama manusia yang bisa hidup mandiri harus berada di bawah manusia lain?
Bukankah banyak kita temui sekarang ini banyak wanita yang bisa bertahan meski ia sendiri?
Jangan terburu-buru menuduh sahabatku. Sadarkah kita bahwa selain ayat di atas dan hadits tentang ketundukan isteri kepada suami, ada banyak keterangan yang menunjukkan persamaan kedudukan lelaki dan wanita di hadapan Allah?
Tapi mengapa isteri diminta tunduk kepada suami? Bila memang sederajat, bukankah lebih baik bila perintah itu tidak ada? Toh memang Allah sudah membangun kesetaraan bagi lelaki dan wanita.
Atau, mungkinkah ada rahasia yang belum kita sadari selama ini soal mengapa wanita di bawah lelaki?
Kulit Wanita Lebih Sensitif
Bukan di bawah lelaki. Kulit wanita halus dan sensitif sebagaimana perasaannya. Sebaliknya kulit lelaki kasar, tebal dan kadang begitu juga dengan perasaannya.
Tapi dengan kasar dan tebalnya kulit lelaki, ia akan mampu menahan rasa sakit yang ia rasakan. Dan dengan halus dan sensitifnya kulit wanita, ia bisa merasakan perubahan kesehatan dan kebahagiaan keluarganya.
Pendengaran Wanita 24 Jam On
Bukan di bawah lelaki. Pendengaran wanita memang luar biasa, karena meski tidur pendengarannya tetap terjaga. Sehingga ketika anak menangis di tengah malam, ia tetap bangun untuk menenangkannya.
Sementara laki-laki, ia bisa menemukan lokasi sumber suara. Ketika bahaya muncul, mengetahui lokasi sumbernya akan memberi kesempatan lebih besar menyelamatkan diri dan keluarganya.
Pandangan Mata Wanita Luas
Bukan di bawah lelaki. Pandangan mata wanita meliputi semua hal yang berada di sekitarnya, namun jaraknya sangat terbatas. Sebaliknya, meski tidak seluas wanita dalam memandang, mata lelaki memandang dalam jarak yang jauh.
Lelaki bisa melihat dari jauh bahaya yang akan datang kepada dia dan keluarganya. Sementara wanita bisa melihat kesedihan dan masalah emosi yang tampak dari tingkah laku dan gerak anggota keluarganya.
Wanita Penyedia Kasih Sayang
Bukan di bawah lelaki. Fisik lelaki didesain untuk menghadapi luka dan bahaya. Sementara fisik wanita didesain untuk mengelola kebahagiaan rumah tangganya.
Sehingga lelaki sudah siap sedia dengan tantangan di dunia luar. Tapi ia membutuhkan kasih sayang wanita untuk menenangkannya ketika ia kembali ke rumah.
Wanita Pencari Bahagia
Bukan di bawah lelaki. Cara berpikir lelaki selalu mencari perbaikan. Sementara cara berpikir wanita selalu mencari kebahagiaan dan ketenangan. Sehingga lelaki akan selalu menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki diri dan keluarganya. Dan semua itu agar wanita bisa mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan.
Perbedaan laki-laki dan perempuan tertera dengan jelas di atas. Tapi pertanyaannya masih harus diteruskan. Bagaimana mengoptimalkan keduanya?
Lelaki dan Wanita Menjadi Terbaik Saat….
Sahabatku, lelaki dalam firman Allah atau Hadits Rasulullah selalu memiliki peran petarung, entah sebagai da’i yang diutus ke negeri asing, prajurit yang berhadapan dengan musuh dalam peperangan atau pencari nafkah bagi keluarga.
Maka lelaki akan menjadi dirinya yang terbaik saat ia menjadi orang yang berada di depan. Karena memang demikianlah tujuan penciptaan dirinya.
Sementara wanita dalam firman Allah atau Hadits Rasulullah selalu memiliki peran pemberi dukungan. Entah sebagai ibu, sebagai anak, atau sebagai isteri. Merekalah manusia pemberi dukungan terhebat.
Maka wanita akan menjadi yang terhebat saat ia memberi dukungan dengan berada di balik laki-laki. Karena memang demikianlah tujuan penciptaan dirinya.
Wanita memang bisa bertahan hidup, tapi ia membutuhkan orang lain untuk ia dukung, entah itu anak, orang tua, saudara, atau orang lain. Dan dengan mendukung, ia bisa menemukan bahagia.
Sebaliknya lelaki akan merasa bahagia bila ia mampu memberi perlindungan, keamanan dan kesejahteraan kepada orang yang ada di dekatnya. Ia tidak bisa melakukannya seorang diri.
Di bawah lelaki atau tidak? Jawabannya bukan mutlak iya atau tidak. Tetapi seorang wanita akan menemukan dirinya yang terbaik saat berada dalam perlindungan lelaki dan pada saat yang sama memberikan dukungan kepada lelaki tersebut.
Perbedaan laki-laki dan perempuan sudah ada. Mengoptimalkan keduanya juga sudah ada jawabannya. Tinggal mau ikut jawabannya atau tidak.
Berada di bawah lelaki bukan berarti menjadi terkekang dan terkungkung. Berada di bawah lelaki bukan berarti lebih rendah dan hina. Baju dan celana tetap penting meski yang satu berada di bawah lainnya.
Wallahu a’lam