Mengapa Umar bin Khattab menolak atas perjanjian Hudaibiyah? Kalau kita tahu isinya, kita akan memaklumi penolakan itu. Tapi Umar tetap menyesali perbuatannya.
Akibat perbuatannya di Hudaibiyah, Umar selalu berdoa semoga kebaikan-kebaikan yang dilakukannya bisa menghapuskan kesalahannya ketika itu. Beliau menganggap kesalalahannya adalah kesalahan yang sangat besar.
Baca juga: Di Balik Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah
Protes Umar di Hudaibiyah
Ketika Rasulullah SAW menandatangani Perjanjian Hudaibiyah dengan kondisi yang sangat menyulitkan pihak umat Islam,Umar mengajukan protes.
“Bukankah Engkau adalah utusan Allah?” Ungkap Umar.
Rasulullah menjawab, “Benar.”
“Bukankan kita di atas kebenaran dan musuh kita berada dalam kekeliruan?” Umar melanjutkan.
Rasulullah menjawab, “Benar.”
“Lalu mengapa kita harus merendahkan agama kita?” Lanjut Umar.
“Aku adalah utusan Allah dan aku tidak akan bermaksiat kepada-Nya, dan Dia-lah yang akan membuatku menang.” Jawab Rasulullah.
“Bukankah kau telah menyampaikan bahwa kita akan pergi ke Ka’bah dan berthawaf di sana?” Umar masih bertanya.
“Benar, tapi apakah aku menyatakan bahwa kita akan pergi ke sana tahun ini?” Jawab Rasulullah.
“Tidak.” Sahut Umar.
Tidak hanya berhenti sampai di sana. Tidak puas dengan jawaban Rasulullah, Umar kembali memberikan pertanyaan yang sama kepada Abu Bakar. Dan Abu Bakar pun menjawab sebagaimana jawaban yang diberikan oleh Rasulullah kepada Umar.
Setelah perjanjian yang berat sebelah dan protes Umar kepada Rasulullah dan Abu Bakar, kondisi umat Islam ketika itu sangat tidak kondusif. Bahkan perintah Rasulullah untuk mencukur rambut dan menyembelih hewan tidak disambut oleh para sahabat ketika itu.
Setelah kejadian ini, Umar menyesal dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya kepada Rasulullah dan Abu Bakar. Ia banyak melakukan kebaikan setelahnya dengan harapan kebaikan-kebaikan itu akan mampu menghapus kesalahannya di Hudaibiyah.
Logika Tak Bisa Mengalahkan Ilmu Allah
Sahabatku yang dirahmati Allah, protes yang dilakukan oleh Umar ketika itu tidak dilarang oleh Rasulullah. Beliau memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Umar. Karena Rasulullah menyadari, pertimbangan Umar berdasarkan ilmu atau logika yang benar.
Namun, dalamnya ilmu atau logika terbukti tidak bisa menandingi petunjuk dari Allah SWT. Dan petunjuk Allah di Hudaibiyah, terbukti memberikan kemenangan kepada umat Islam, dengan cara yang ilmiah dan logis.
Bisa jadi apa yang disyariatkan oleh Allah kita anggap tidak ilmiah atau tidak logis pada saat ini. Tapi kebenaran itu akan selalu muncul. Dan pembuktiannya akan ditunjukkan oleh Allah dengan cara-cara terbaik.
Itu tadi alasan mengapa Umar bin Khattab menolak atas perjanjian Hudaibiyah. Dan semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita untuk tetap dalam petunjuk-Nya.
Wallahu a’lam.