Amalan Ringan Berat Timbangan

Sahabatku yang berbahagia, amalan ibadah dalam Islam itu penuh dengan kemudahan dan keringanan. Tapi amal yang mudah dan ringan itu dijanjikan pahala yang berat. Di manakah rahasianya? Itulah yang bakal kita bahas kali ini, amalan ringan berat timbangan.

Baca juga: Bagaimana Cara Agar Kita Bisa Ikhlas?

Rahasianya Ada di Hati

Ternyata Allah menunjukkan bahwa yang menjadi pembeda pahala berat, ringan, atau tidak berpahala itu adalah amalan hati.

Ketahuilah, bahwa dalam setiap tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika segumpal daging tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, gumpalan darah itu adalah hati.” (HR. Muslim)

Amalan hati ini tidak pernah terlihat oleh manusia. Sehingga yang bisa mengetahuinya hanya dirinya dan Allah SWT saja. Sanjungan manusia terhadap
seseorang dengan amal yang baik bisa saja menambah semangat orang tersebut untuk beramal lebih baik.

Tapi bila pelaku amal mengharapkan sanjungan, nilai pahalanya akan hilang. Tidak akan ada balasan atas amal yang dilakukannya di sisi Allah.

Dari Abu Hurairah, yaitu Abdur Rahman bin Shakhr r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu tidak melihat kepada tubuh-tubuhmu, tidak pula kepada bentuk rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati-hatimu sekalian.” (HR. Muslim)

Balasan Amal Hati

Maka inilah rahasia amal yang berpahala berat. Bahkan Allah memberikan ganjaran satu kebaikan kepada mereka yang telah berniat untuk melakukan kebaikan namun bisa melaksanakannya.

Sementara bagi mereka yang berniat melakukan kebaikan dan berhasil melakukannya akan dibalas dengan 10 kebaikan bahkan lebih. Semua balasan yang berlipat ganda ini adalah disebabkan oleh amalan hati. Itulah amalan ringan berat timbangan.

Oleh karena itu jangan tertipu sahabatku. Jangan sampai ketika kita di akhirat mengharapkan balasan kebaikan dari Allah, ternyata malah kita diminta untuk meminta balasan kebaikan kepada manusia yang kita harapkan sanjungannya. Padahal saat itu tidak ada balasan yang mampu menyelamatkan manusia selain balasan-Nya.

Jangan merusak pahala yang berlipat ganda dengan menyertakan tujuan lain dalam amal ibadah kita selain untuk mendapatkan ridho dan balasan dari Allah, atau untuk menghindarkan diri dari siksa dan murka-Nya.

Semoga Allah yang membolak-balikkan hati manusia menetapkan hati kita agar lurus di jalan-Nya.

Wallahu A’lam.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *