Apa yang terjadi jika menuruti hawa nafsu? Banyak contohnya dalam Al Quran. Ulama Yahudi, Kaum Nabi Ibrahim, Abu Jahal dan Abu Lahab adalah beberapa contoh menuruti Hawa nafsu. Mereka tahu alias punya ilmunya. TapiKisah ilmunya jadi tidak berharga, tidak bisa mengubah pemahamannya.
Manusia punya kecenderungan untuk berubah ke arah yang lebih baik. Perbaikan ini disebabkan pengalaman dari pilihan-pilihan masa lalu atau ilmu yang didapatkannya.
Tapi ternyata ada orang-orang yang tidak berubah 64-68dengan pengalaman dan ilmu yang didapatkannya.
Baca juga : Kisah Nabi Ibrahim Meninggalkan Hajar dan Ismail
Ulama Yahudi Merubah Kitab Allah
Hal ini dikisahkan dalam Al Quran, salah satunya berkenaan dengan ulama bangsa Yahudi. Mereka mendapatkan kitab Taurat.dan Injil. Mereka juga mendapatkan bimbingan dari Nabi dan Rasul Allah.
Tapi semua kelebihan itu tidak membuat mereka berubah lebih baik. Mereka bahkan mengganti kitab mereka seenaknya, mengganti hukum-hukum sesuai nafsu dan keinginan mereka.
Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram?
“Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.” (QS. Al Maidah: 63)
Umat Nabi Ibrahim Tahu Mereka Salah
Begitu juga dengan kisah umat Nabi Ibrahim as. Setelah mereka bertanya siapa yang menghancurkan berhala, Ibprahim as memberi jawaban yang menohok. Sebagian menyatakan bahwa ucapan Ibrahim benar.
Tapi hanya sampai di sana. Pengetahuan dan logika tidak membuat mereka menolak menyembah berhala. Mereka tetap mengikuti apa yang disampaikan nenek moyangnya tanpa bertanya. Bahkan selanjutnya mereka membakar Ibrahim AS hidup-hidup.
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)”, kemudian kepala mereka jadi tertunduk(lalu berkata): “Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.” Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?” Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami? Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.” (QS. Al Anbiya: 64-68)
Konsekuensi Beriman Terlalu Berat Bagi Hawa Nafsu
Bukankah, Abu Jahal dan Abu Lahab juga tahu betul bahwa Muhammad keponakannya tidak mungkin berdusta Mereka juga sadar bahwa Al Quran itu benar adanya. Tapi hanya sampai di sana.
Ketika diminta mengakui kebenaran apa yang dibawa Muhammad SAW, dua orang itu menolak. Mereka memilih ikut agama nenek moyang. Padahal mereka tahu mana yang salah mana yang benar. Sebenarnya mereka tidak mau menerima konsekuensi. Setelah mereka masuk Islam akan banyak pengorbanan harus mereka buat. Itulah apa yang terjadi jika menuruti hawa nafsu.
Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan agar mampu menundukkan hawa nafsu dan menghambakan diri hanya kepada Allah SWT.
Wallahu a’lam.