Wanita adalah Tiang Negara

Harap diingat wanita adalah tiang negara bukan hadis menurut sebagian ulama. Ia hanya ungkapan dari ulama. Tapi ini menunjukkan berapa pentingnya peran wanita dalam negara.

Populasi Menurun

Rusia, Jepang, dan Italia berada dalam kondisi darurat populasi atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “dying nation”.

Angka kelahiran di tiga negara ini tidak mampu menggantikan generasi yang lebih tua. Sehingga semakin lama, jumlah penduduknya akan semakin berkurang.

Rusia dan Italia menjadi “dying nation” karena tingginya angka aborsi di sana. Sementara di Jepang, angka pernikahan sangat rendah. Bahkan ada sumber yang menyatakan 70 persen laki-laki berusia di atas 30 tahun belum menikah.

Meski banyak subsidi dan keuntungan yang diberikan pemerintah kepada keluarga yang memiliki anak, kebijakan ini tidak terlalu banyak berpengaruh memperbaiki kondisi mereka.

Baca juga: Hikmah Beriman kepada Allah dan Pertumbuhan Penduduk Negara

Sementara itu, dalam sebuah kisah, Nabi Ibrahim pernah meminta putranya Ismail untuk menceraikan istrinya yang selalu menggunakan materi sebagai ukuran kebahagiaan.

Tidak hanya itu, dalam sebuah hadits Rasulullah juga menyampaikan bahwa, wanita yang terbaik adalah mereka yang murah maharnya dan banyak anaknya.

Menikah Banyak Biaya

Apa hubungannya dengan kondisi tiga negara di atas. Kenapa lelaki di Jepang enggan menikah? Karena menikah akan memberikan tingkat stress yang tinggi.

Ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Apalagi bila sang wanita meminta hal-hal yang di luar batas kemampuan suaminya. Sehingga jalan pintasnya, ya ‘mending’ tidak usah menikah.

Sementara di Rusia dan Italia, kebebasan yang kebablasan bertemu dengan biaya hidup yang tinggi. Maka dari pada memelihara anak, mereka memilih untuk menggugurkan kandungannya.

Ternyata tidak sembarangan wanita yang dibutuhkan oleh sebuah negara. Wanita-wanita ini adalah wanita pilihan. Wanita-wanita yang beriman. Mereka yang dibutuhkan adalah mereka yang menerima pemberian suami dan tidak menuntut di luar batas kemampuan.

Mereka yang taat dan bersedia menjaga keluarganya untuk kebaikan agama dan negaranya. Ini benar-benar menunjukkan wanita adalah tiang negara.

Sudahkah kita atau keluarga kita menjadi wanita yang dibutuhkan oleh negara?

Wallahu a’lam.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *