Apakah istri wajib menghormati suami? Jawabannya iya dan penting sekali. Seperti keinginan istri disayang suami, Seperti itulah kebutuhan suami dengan rasa hormat istri. Sebenarnya suami tidak butuh kasih sayang istri. Yang ia butuh adalah rasa hormat. Sebaliknya istri tidak butuh hormat. Yang ia perlukan kasih sayang.
Kenapa? Karena mencintai dengan kasih sayang, kelemahlembutan dan manja itu cara mencintaimu, para istri. Semua istri pasti ingin diperlakukan dengan lemah lembut, manja dan penuh kasih sayang.
Masalahnya, saat kau ingin cinta dengan cara itu, kau pikir suamimu pasti ingin dicintai dengan cara yang sama. Padahal tidak demikian. Caramu mencintainya berbeda dari cara dia mencintaimu.
Suami merasa dicintai bila ia dihormati. Ketika seorang suami tidak dihormati atau dia dianggap masih kurang oleh istri, maka ia merasa tidak dicintai.
Masa Iya Ada Istri yang Tidak Menghormati Suami?
Kau ingin unconditional love atau cinta tanpa syarat, dicintai apa adanya. Suamimu tidak ingin unconditional love. Yang diinginkannya adalah unconditional respect, atau dihormati-dihargai tanpa syarat, apa adanya.
Lalu kau bertanya, “Mana ada istri yang tidak menghormati suaminya?”. Semua istri pasti menghormati suaminya. Tapi yang diucapkan kadang tidak sama dengan yang dilakukan.
Apa yang kau lakukan bisa jadi menyinggung suami, tapi kau tidak sadar. Misal, bila kau sering mengatur. Sebenarnya di benak suami, ia merasa tersinggung. Meski kau tidak bermaksud merendahkannya.
Baca juga: Perbedaan Laki-laki dan Perempuan, Optimalnya Bagaimana?
Ditambah lagi suami juga sering bingung saat tersinggung. Ia tak bisa menjelaskan kenapa ia tersinggung. Tapi dalam kepalanya ia berpikir, “Kenapa istriku begitu? Tidak tahukah ia bahwa yang dilakukannya tidak menghormatiku?”
Cara Menghormati Suami
Lalu bagaimana kau bisa tahu bila suamimu tidak menyampaikannya? Caranya mudah. Lihatlah apakah ada tanda-tanda marah. Bila ia marah, bisa jadi ada sesuatu yang kau lakukan yang dianggapnya tidak menghormati.
Masih tentang bagaimana kau menghormati suami. Kau ingin merasa dicintai. Dan untuk itu, kata-kata sayang atau cinta macam “I love you, aku cinta kamu” dan lain sebagainya itu penting. Karena bagimu kata-kata itu adalah bukti bahwa suamimu memang mencintaimu.
Berbeda dengan suami. Bagi suami, hormat itu tidak harus dengan mengatakan, “Aku menghormatimu Mas.” Ada cara tersendiri bagaimana suamimu merasa telah kau hormati.
Hormati Penilaiannya
Cara pertama kau menghormati suami adalah dengan menghormati penilaiannya. Yang dimaksud penilaian adalah pengetahuan, pendapat, dan keputusannya. Maka, hindari mempertanyakan keputusan, pendapat dan pengetahuannya.
Ini bukan hal yang mudah. Karena sekarang ini eranya setara antara pria dan wanita. Tapi inilah cara bagi pria merasa bahwa ia dicintai. Bila kau sering membantah, akan muncul pikiran negatif dalam benaknya seolah-olah dia bodoh. Dan tentu saja ini sangat berbahaya bagi hubungan suami-istri.
Hormati Keahlian dan Kemampuannya
Cara Kedua, hormati kemampuannya. Kau mungkin sering tidak sabaran ketika melihat suami membongkar atau mencoba memperbaiki sesuatu. Bila ini tak kunjung selesai dalam waktu yang lama, kau pun turun tangan coba membantu. Niatmu baik, tapi tidak menurut suamimu.
Niat baikmu jadi pertanda bahwa ia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan. Buktinya, kau ingin membantu. Solusinya, biarkan saja suami ketika ingin memperbaiki sesuatu. Bagimu mungkin ini hal sepele, tapi ini pencapaian besar bagi suami.
Begitu juga dengan mencari tempat. Kau mungkin tidak sabar bila melihat suami berputar-putar mencari arah. Lalu kau berkata, “Kenapa tidak bertanya saja.”
Kalimat ini terdengar biasa saja bagimu. Tapi tidak bagi suami. Kalimat ini terdengar bahwa dia tidak mampu.
“Bagaimana dia bisa mempercayakan hidupnya padaku, bila sekedar mencari jalan saja dia tidak percaya.” Pikiran ini yang muncul dalam benak suami. Maka, untuk urusan mencari jalan, percayakan kepada suami meski harus berputar-putar.
Baca juga: Mau Dimengerti tapi Gak Mau Ngertiin
Karena ini berarti kau percaya kepadanya, dan dengan begini ia akan lebih mencintaimu.
Bentuk lain mempercayai kemampuan suami adalah dengan menahan diri mengatakan bagaimana melakukan suatu pekerjaan. “Ini begini, lalu begitu, lalu ini..” Ini berarti kau tidak percaya pada kemampuan suamimu. Cukuplah dukung apapun proses yang ia lakukan. Itu akan sangat berarti bagi dia.
Hormati Saat Berkomunikasi
Cara ketiga, hormati suamimu saat berkomunikasi. Hindari ungkapan-ungkapan yang tidak menghormati, kecewa dan menyerang.
Yang dimaksud ungkapan yang tidak menghormati itu seperti saat suami butuh waktu lama saat membetulkan saluran air yang tersumbat. Karena lama, tidak sadar, kau berkata, “Sudahlah Mas, Sampeyan bukan orang yang bisa mengerjakan hal seperti ini, kita panggil orang saja.”
Sekilas ungkapan ini terdengar biasa saja bagimu. Tapi bagi suami, perkataan ini menunjukkan bahwa dia tidak bisa, tidak mampu. Dan ini sangat menyinggungnya. Hindari ucapan seperti ini.
Berikutnya adalah ungkapan kekecewaan. Di kehidupan nyata, kau mungkin sering mengingatkan, “Mas, tagihan listrik sudah dibayar belum, ini sudah dikerjakan belum?” Biasa menurutmu tapi tidak bagi suamimu.
Bagi suami, pengingat seperti ini seolah-olah bahwa apa yang ia lakukan belum cukup. Ia merasa bahwa kau kecewa dengan apa yang dilakukannya selama ini.
Ungkapan yang harus dihindari berikutnya adalah pertanyaan-pertanyaan menyerang. Contohnya, “Mas, kira-kira sampeyan bisa nggak ya lebih romantis?” Bagi suami pertanyaan seperti ini seolah-olah dia tidak bisa romantis.
Padahal bisa jadi bukan itu yang kau maksudkan. Solusinya mudah, tempatkan pertanyaan tersebut dalam konteks. Misal, “Mas, nanti malam ulang tahun pernikahan, bisa nggak ya sampeyan lebih romantis?” Ini jauh lebih lembut, tidak menyerang dan menohok.
Dengan sensitifnya pria tentang harga diri, sebagian wanita bahkan mengatakan, “Jadi pria jangan terlalu sensitif soal harga diri.” Ini salah.
Karena kau, wanita, sensitif soal perasaan. Dan tidak mungkin kau mau diberitahu untuk tidak sensitif soal perasaan. Begitu juga dengan pria. Ia adalah makhluk yang sensitif soal hormat dan harga diri. Maka sulit bagi dia untuk tidak sensitif terkait hormat dan harga diri,
Hormati Saat Di Muka Umum
Cara keempat bagaimana menunjukkan rasa hormat istri kepada suami adalah dengan menunjukkannya saat di depan umum. Istri bisa menyampaikan kelebihan dan kebaikannya di depan umum. Ia juga harus menjaga aibnya jangan sampai diumbar ke banyak orang.
Meski hanya bercanda, ungkapan, “Aduh Bu, suami saya itu tidak bisa kalau soal komputer” ini sangat melukai suami. Meski ini sekedar bercanda, tapi itu berbahaya.
Berbaik Sangka Terhadap Suami
Cara kelima, adalah dengan berbaik sangka terhadap mereka. Kau sebaiknya tetap berbaik sangka bila ada tugas yang belum dikerjakan suami.
Yakinlah bahwa dia pasti memiliki pertimbangan tertentu kenapa tugas itu belum diselesaikan. Bisa jadi memang di kantor masih ada masalah pelik dan dia hanya bisa menyelesaikan satu persatu.
Bila kau tidak sabar dan kemudian sering mengingatkan, “Kok ini belum selesai, itu belum selesai” Suami merasa tidak dihargai. Ia merasa bahwa ia tidak mampu melakukan tugas itu.
Pernyataan “behind every good man, is a great woman” memang benar. Tapi ini hanya berlaku bagi wanita yang percaya dan mendukung pasangannya.
Kembali lagi semua di atas adalah pilihan. Apakah istri wajib menghormati suami? Iya dan harus bila ingin keluarga sakinah. Bila wanita ingin dicintai suami, maka caranya adalah dengan menghormatinya. Tapi bila tidak menghormatinya, bagaimana bisa suami mencintai? Wallahu a’lam.
*Judul asli bab ini adalah, Your Love Is not Enough, Why Your Respect Means More to Him than Even Your Affection, dari buku For Women Only